Pada suatu pekerjaan jalan, pembuatan konstruksi beton pada rock fill dan filternya serta pekerjaan lainnya, diperlukan syarat khusus untuk gradasi
butiran pengisinya. Untuk memenuhi kebutuhan butiran yang sulit diperoleh dari alam secara langsung,
maka dibutuhkan alat pemecah agregat. Pemanfaatan agregat dalam proyek konstruksi sangatlah luas. Salah satunya adalah sebagai bahan da- sar pembuat beton dan campuran aspal. Selain itu juga digunakan dalam pembu atan jalan, seperti pada dasar jalan atau pada permukaan perkerasan jalan.
Agregat yang diambil dari alam dapat berupa pasir, kerikil atau batuan.
Kadang batuan dari alam berukuran besar sehingga perlu dilakukan pengolahan terhadap batuan tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Guna mendapatkan
kerikil atau batuan
pecah yang sesuai ukuran yang diharap kan maka diperlukan suatiu alat untuk memotong material.
Alat pemecah batuan
yang digunakan adalah crusher.
Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang le bih kecil sesuai dengan yang dibutuhkan. Selain memecahkan batuan, crusher ju ga memisahkan batuan hasil pemecahan dengan menggunakan saringan (screen). Dengan adanya screen maka batuan dapat dikelompokkan sesuai ukurannya.
Untuk memasukkan batuan ke dalam crusher,
biasanya digunakan alat yang dise but feeder. Untuk mendistribusikan agregat hasil pemecahan dan mengantarkan kembali agregat yang belum memenuhi spesifikasi ke dalam crusher
maka digu nakan conveyor dalam alur kerja crusher.
Crusher terdiri dari beberapa bagian yaitu crusher primer (primary crusher) crusher sekunder (secondary crusher) dan crusher tersier (tertiary crusher).
Setelah batuan diledakkan, batuan dimasukkan ke dalam crusher primer.
Hasil dari crusher primer dimasukkan ke dalam crusher sekunder untuk mendapat kan hasil yang diinginkan. Bila hasil crusher sekunder belum memenuhi spesifi- kasi yang ditetapkan
maka batuan diolah lagi di crusher
tersier dan seterusnya.
Crusher dibagi juga berdasarkan cara alat itu memecahkan batuan. Crusher yang memecahkan batuan dengan memberikan tekanan pada batuan antara lain : Jaw, gyratory dan roll crusher. Sedang
impact crusher menghancurkan
batuan dengan
tumbukan pada kecepatan tinggi. Pada umumnya jaw crusher digunakan sebagai crusher primer, sedang crusher tipe lainnya dimanfaatkan sebagai crusher sekunder. Pengoperaasian crusher ini dapat dilihat
pada Gambar 8. 1. yang meru pakan urutan pekerjaan yang dilakukan
oleh crusher dalam mengolah batuan un tuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Pada saat batuan masuk ke dalam crusher
maka terjadi reduksi ukuran batu an tersebut. Reduksi itu ditetapkan dalam ratio reduksi. Pada jaw crusher, rasio didapat dari jarak crusher di bagian
atas dibagi jarak bukaan di bagian bawah.
Sedangkan pada roller crusher, rasio didapat dari ukuran batuan terbesar yang me lewati crusher dibagi ukuran bukaan crusher. Rasio reduksi dapat dilihat pada table 8. 1.
Tabel 8. 1. Jenis crusher
beserta rasio reduksinya
=======================================
Tipe crusher Rasio reduksi
------------------------------------------------------------------
Jaw 4 : 1 - 9 : 1
Gyratory
True 3 : 1 -
10
: 1
------------------------------------------------------------------
Cone (standard) 4 : 1 - 6 : 1
------------------------------------------------------------------
Roll
Single roll maksimum 7 : 1
Double roll maksimum 3 : 1
------------------------------------------------------------------
Impact sampai 15 : 1
=======================================
Sumber : Peurifoy, 1996.
7. 1. JENIS CRUSHER.
8. 1. 1. JAW CRUSHER (PEMOTONG CAKRAM).
Alat ini berfungsi memotong batuan pada tahap pertama, yaitu mengurangi besarnya butiran untuk kemudian dipecah kembali oleh crusher lain jadi ukuran yang dibutuhkan. Konstruksi mesin ini sangat sederhana, sehingga pemakaian nya dapat ditekan seekonomis mungkin karena tenaga yang dibutuhkan relative kecil.
Bagian-bagian yang penting dari mesin ini ialah :
1.
Dua buah Jaw, fixed jaw (rahang tetap) dan moveable jaw (rahang yang bergerak).
2.
Pitman arm, bagian dua jaw ditempatkan.
3.
Exentric shaft, yaitu alat yang menggerakkan pitman arm.
4.
Toggle plate.
5.
Flywheel yaitu alat yang memutarkan exentric shaft.
Cara kerja Jaw Crusher adalah sebagai berikut :
Batu dimasukkan lewat feed opening (F) dan masuk bagian
moveable jaw, yang bergerak ke depan dan belakang
serta naik turun, kemudian excentris shaft
digerakkan oleh flywheel. Setelah proses tadi, batu dihancurkan oleh 2 buah jaw yang digerakkan moveable jaw. Batu yang hancur akan keluar melalui discharge opening (S).
agar batuan dapat keluar sesuai lokasi yang diinginkan, maka dis- charge dapat diatur dengan menggerakkan baut penyetel adjustment.
Besar kecilnya crusher sebanding dengan lebar jaw dan feed opening.
Contoh : Jika lebar
feed opening 24” dan lebar jaw
36”, maka ukuran
crusher adalah : 24” x 36”
Ukuran batu yang dapat dipecahkan oleh alat ini tergantung ukuran feed opening sehingga batu tidak melompat ketika proses pemecahan, kemampuan ini juga ter gantung pada kekerasan batu. Produksi Jaw Crusher pada berbagai setting dapat dilihat pada table 8. 2.
Memecah batu yang berukuran kecil pada alat ini tidak ekonomis, juga da pat membuat bagian bawah jaw aus. Batu yang cocok dikerjakan pada alat ini ialah batu yang tak terlalu
keras dan berukuran 0,8 x ukuran feed opening.
Table 8. 2. Kapasitas
Jaw Crusher (ton/jam).
==============================================================
|
|||||||||||||
Size
Crusher
|
maximum
rpm hp
|
25
|
38
|
Ukuran
bukaan bawah
Crusher (mm)
51 64 76 102 137 152
|
178
|
203
|
|||||||
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
|
|||||||||||||
254x406
|
300
|
15
|
10
|
14
|
18
|
|
|
|
|
|
|
|
|
254x508
|
300
|
20
|
13
|
18
|
23
|
31
|
|
|
|
|
|
|
|
381x610
|
275
|
30
|
|
24
|
31
|
38
|
45
|
|
|
|
|
|
|
381x762
|
275
|
40
|
|
30
|
39
|
48
|
56
|
|
|
|
|
|
|
458x916
|
250
|
60
|
|
42
|
55
|
69
|
84
|
113
|
|
|
|
|
|
610x916
|
250
|
75
|
|
|
69
|
86
|
103
|
136
|
|
|
|
|
|
762x1068
|
200
|
100
|
|
|
|
113
|
136
|
181
|
226
|
272
|
|
|
|
916x1068
|
175
|
115
|
|
|
|
127
|
145
|
181
|
226
|
272
|
|
|
|
916x1220
|
160
|
125
|
|
|
|
136
|
158
|
202
|
249
|
294
|
339
|
|
|
1068x1220
|
150
|
150
|
|
|
|
149
|
172
|
226
|
272
|
318
|
364
|
408
|
|
1220x1542
|
120
|
180
|
|
|
|
|
200
|
254
|
309
|
364
|
408
|
454
|
|
1422x1832
|
95
|
250
|
|
|
|
|
|
286
|
345
|
408
|
468
|
527
|
|
===============================================================
Sumber : Peurifoy,
1996.
Keterangan : pada kolom pertama, angka pertama merupakan lebar bukaan feeder sedangkan angka kedua merupakan lebar lempengan jaw (mm).
Tabel 8. 3. Gradasi Hasil Jaw Crusher (persentase lewat)
==========================================================
Ukuran
|
|
ukuran bukaan
bawah crusher (mm)
|
|
|
Saringan
|
25
|
38 51 64 76
|
102
|
127
|
--------------------------------------------------------------------------------------------------
127
|
|
|
|
|
|
|
85
|
114
|
|
|
|
|
|
|
77
|
102
|
|
|
|
|
|
85
|
69
|
89
|
|
|
|
|
|
75
|
|
76
|
|
|
|
|
85
|
66
|
54
|
70
|
|
|
|
|
79
|
|
|
64
|
|
|
|
85
|
73
|
56
|
46
|
57
|
|
|
|
78
|
66
|
|
|
51
|
|
|
85
|
69
|
59
|
46
|
38
|
44
|
|
|
76
|
62
|
51
|
|
|
38
|
|
85
|
66
|
54
|
46
|
37
|
31
|
32
|
|
72
|
56
|
46
|
39
|
|
|
25
|
85
|
59
|
46
|
37
|
33
|
26
|
21
|
19
|
66
|
46
|
36
|
31
|
26
|
|
|
16
|
56
|
39
|
31
|
|
|
|
|
13
|
46
|
33
|
26
|
22
|
19
|
16
|
13
|
10
|
36
|
26
|
26
|
18
|
|
|
|
6
|
26
|
19
|
16
|
13
|
11
|
|
|
3
|
16
|
11
|
10
|
8
|
|
|
|
1,6
|
9
|
6
|
|
|
|
|
|
=========================================================
8. 1. 2. GYRATORY CRUSHER.
crus-
Crusher ini termasuk jenis primary dan secondary, yaitu berfungsi memecah batu tahap pertama dan kedua. Istilah gyratory mengacu pada operasi alat dengan kisaran. Bagian pemecah berbentuk conus, sehingga sering dinamakan cone
her. Cone dipasang pada sumbu excentris yangberdiri tegak. Ketika cone berpu- tar akan memberikan gerakan kisaran.
Bagian crusher lain berbentuk bowl, yaitu crusher plate cekung yang berdi ri vertical. Ketika bekerja, cone berputar excentris sehingga celah antara cone dan bowl akan melebar
dan menyempit, gerak inilah yang memotong
batu.
Cara kerje mesin ini sama dengan jaw crusher. Perbedaannya terletak pada Cara pemberian tekanan. Tekanan pada mesin gyratory berada di samping. Jika mesin akan berfungsi
sebagai pemotong tahap kedua, harus diubah settingnya de ngan menyeteladjusment. Karena cone dan bowl mwmpunyai permukaan cekung
(concave) maka hasil pemecahan kebanyakan berupa kubus yang hampir seragam Produksi gyratory crusher dapat dilihat pada table 8. 4.
Tabel 8. 4. Kapasitas Gyratory Crusher (ton/jam).
==============================================================
Bukaan
|
kec, as
|
|
|
|
setting (in.)
|
|
|||
(in.)
|
rpm
|
1,5
|
2
|
2,5
|
3 4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
|
8
x 35
13 x 44
16 x 60
30 x 98
42 x 143
60 x 196
=============================================================
Tabel 8. 5. Kapasitas
Hammer Mill (ton/jam)
=======================================================
Bukaan
|
kec. as
|
|
|
|
setting (in.)
|
|
||
(in.)
|
rpm
|
1/8
|
3/16
|
¼
|
3/8
|
½
|
1
|
1,25
|
---------------------------------------------------------------------------------------------
6,25 x
|
9
|
1800
|
2,5
|
3,5
|
5
|
8
|
10
|
|
|
12 x
|
15
|
1500
|
9
|
13
|
17
|
23
|
29
|
36
|
39
|
15 x
|
60
|
900
|
27
|
37
|
47
|
60
|
71
|
90
|
100
|
=======================================================
8. 1. 3. IMPACT CRUSHER (HAMMER MILL).
Keseragaman gradasi batu pecah tidak dapat dikontrol dan prodiksi rendah jika dilakukan dengan cara manual atau menggunakan palu sebagai alat pemukul. Agar lebih ekonomis, pemecahan batu dengan cara pukulan mekanis dapat dilaku kan dengan impact crusher. Prinsip kerja alat ini ialah memukul batu secara mek kanis untuk memotong tahap pertama.
Jenis impact crusher ada dua, yaitu impact breaker dan hammer
mill.
Prinsip kerja kedua jenis crusher tersebut sama, hanya impact breaker mem
Punyai satu atau dua rotor dan ukurannya
lebih besar dari pada hammer mill. Prinsip kerja kedua alattersebut ialah :
Alat yang dilengkapi dengan rotor tiga atau lebih row yang ujungnya terbuat dari baja keras,
berputar dengan kecepatan tinggi. Batu dimasukkan ke dalam feed opening,
dan batu dipukul oleh row yang berputar
dalam ruang pemecahan
(crus her chamber)
terbuat dari plat baja (breaker plate). Batu yang dipukul berulang kali dan saling terpelanting di dalam breaker plate. Proses ini berjalan dengan cepat dan hasilnya keluar melalui discharge opening.
Row-row pada alat ini akan menjadi aus karena dipakai antara 100 -200 jam kerja.
Pada jenis reversible impactor row yang aus masih dapat digunakan dgn diputar
balik.
8.
1. 4. ROLL CRUSHER.
Roll crusher atau pemecah tipe silinder berfungsi memecah batu tahap akhir sebagai penyempurnaan terhadap gradasi yang diinginkan. Permukaan roll dilapi si baja keras, baik licin maupun beralur. Dengan bantuan bel roll yang dilengkapi pegas berputar.
Pegas diperlukan untuk keamanan terhadap benda yang keras dan tak dapat dipecahkan, misalnya besi. Setting dilakukan
dengan mengatur roll ma ju atau mundur.
Ada 3 (tiga) jenis roll crusher, ketiga rollini masing-masing mempunyai ke untungan pada tenaga tekan yang dihasilkan oleh roll yang saling berdekatan.
a.
single roll.
Seperti namanya crusher ini mempunyai sebuah roll yang berbentuk silinder dengan poros horizontal. Roll berputar diatas plat yang berfung si sebagai pelayan roll, plat dapat diatur. Ukuran crusher ditentukan oleh diameter panjang roll yang dinyatakan dalam inch.
b.
double roll.
Crusher ini mempunyai dua roll yang dipasang secara horizontal. Kedua roll berputar berlawanan arah. Crusher ini berfungsi memecah batu untuk mendapatkan
agregat berukuran
dibawah ¼ inci. Ukuran
crusher ini ditentukan
oleh dua dimemsi, yaitu diameter dan panjang roll. Jenis double crusher yang lain ialah floating
crusher.
c.
triple roll.
Karakteristik dan fungsi crusher
ini sama dengan double roll, hanya saja jumlah
rollnya tiga.
Diameter batu yang dihancurkan dapat dihitung dengan menggunakan Rumus :
dimana,
F 0,085
x R x S………………………………….. (
8. 1.)
F = ukuran
terbesar batu (inci). R = jari-jari roll (inci).
S = setting
(inci).
Kapasitas roll crusher dapat dilihat pada table 8. 6. berikut
: Tabel 8. 6. Kapasitas
Roll Crusher (ton/jam).
==========================================================
Ukuran
|
|
|
Lebar bukaan
bawah crusher
(mm)
|
|
Crusher
|
6
|
13
|
19 25 38 51
|
64
|
--------------------------------------------------------------------------------------------------
414 x 416
|
13,6
|
27,2
|
36,2
|
49,7
|
77,0
|
104,0
|
127,0
|
610 x 416
|
13,6
|
27,2
|
36,2
|
49,7
|
77,0
|
104,0
|
127,0
|
763 x 456
|
13,6
|
27,2
|
40,7
|
59,0
|
86,0
|
113,1
|
140,0
|
763 x 559
|
18,1
|
36,2
|
49,7
|
67,9
|
104,0
|
140,0
|
172,0
|
1016 x 508
|
18,1
|
31,7
|
45,2
|
63,4
|
95,0
|
122,0
|
158,5
|
1016 x 610
|
18,1
|
36,2
|
54,3
|
77,0
|
113,1
|
149,5
|
190,0
|
1374 x 610
|
21,7
|
43,5
|
64,3
|
86,0
|
130,0
|
173,8
|
217,5
|
==========================================================
Sumber : Peurifoy,
1996.
Keterangan : pada kolom pertama, angka pertama merupakan diameter, sedangkan angka kedua merupakan ketebalan roll
8.
1. 5. PEMECAH
BATU LAINNYA.
Masih banyak pemecah batu lain yang sering dijumpai di lapangan ialah :
a.
Rod Mill and Ball Mill.
Crusher ini termasuk tipe Impact untuk mendapatkan materi yang lebih halus lagi.
b.
Centrifugal Crusher.
Crusher ini menghasilkan gradasi berdiameter kurang dari 1 inci. Hasilnya
berupa batu pecah yang pipih, bidang segi enam.
Bentuk ini cocok untuk beton aspal atau lapisan hotmix.
8. 2. HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI.
8. 2. 1.
RATIO OF REDUCTION.
Yang perlu diketahui dalam pekerjaan crushing ini ialah ratio of reduction, yaitu perbandingan antara ukuran maksimum feet (F) crusher dan setting (S).
Selain itu, juga perlu diperhatikan stage of reduction, yaitu selisih antara ukuran maksimum batu asli (feeding) dan maksimum batu yang dihasilkan.
Ratio of reduction pada berbagai jenis crusher dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 8. 7. Ratio of
Reduction.
=============================================
Type Crusher Model Kecil Model Besar
----------------------------------------------------------------------------
Jaw Crusher 5 - 10 6 - 14
Gyratory Crusher 3 - 6 6 - 8
Cone Crusher 2 - 9 5 - 15
Twin
Roll Crusher(smooth) 1,5 - 3,5 1,5 - 9
Hammer Mill 6 - 14 5 - 48
=============================================
8. 2. 2.
GRID CHART.
Grid chart digunakan pada setting, berfungsi membantu prapenentuan ukur an batu untuk menentukan
kapasitas tahap pemecah
kedua. Grid chart dapat dili- hat pada table hasil pemecahan grid chart.
Dari table itu dapat dilihat pada setting 1,75” hasilnya
bergradasi lebih kecil atau sama dengan 5/8” ialah 35 %. Dan setting 2” hasil gradasinya dibawah 5/8 se- besar +32 % lolos. dan sisanya
ke ruang dari 68
% untuk ukuran di
atas 5/8, dari sini dapat diperoleh keterangan
bahwa jika sutu alat pemecah
bersetting 2 mempunyai
kapasitas 43 ton /jam dan gradasi
yang diperlukan 5/8, memerlukan pemecah
kedua dengan kapasitas
minimal 68 % x 43 ton/jam
+ 29 ton/jam.
8. 2. 3. ALAT BANTU CRUSHER.
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai kebutuhan yang sempurna, crusher membutuhkan alat bantu yang berfungsi menyalurkan dan memisahkan hasil ber dasarkan gradasi yang berbeda-beda. Alat bantu itu berupa :
1.
FEEDER (PENGUMPAN /PENGATUR).
Yang berfungsi menyalurkan material asli ke unit crusher.
2.
SCALPING UNIT (SARANGAN KISI-KISI).
Penyaringan ini bertujuan memecah batu yang terlalu besar dan Tidak bisa masuk ke primary crusher.
3.
GRIZZLY BAR (BATANG-BATANG PEMISAH).
Alat ini diletakkan di scalping unit yang dipasang miring kea rah feet. Sehingga batu yang besar akan keluar dengan sendirinya.
8. 2. 4. SCREEN (AYAKAN).
Ayakan berfungsi memisahkan batu hasil pecahan dan asli dalam gradasi- gradasi tertentu yang dibutuhkan, yaitu :
a.
Scalping untuk memisahkan ukuran batu di atas/bawah ukuran screen.
b.
Membawa dan mengeluarkan batu yang berukuran tertentu pada proses pemecahan.
Adapun tipe ayakan yaitu :
a.
Inclined Vibrating Screen.
b.
Improved Horizontal Screen.
c.
Revolving Screen.
8. 2. 5.
MENGHITUNG PRODUKSI AYAKAN.
Untuk menetukan produksi ayakan dapat dihitung dengan rumus :
dimana,
Q = A x c x E x D x G.
Q = kapasitas ayakan (ton/jam). A = luas ayakan (ft²)
c = kapasitas
teoritis ayakan (ton/jam/ft²). D = faktor deck.
G = faktor ukuran agregat.
Dari rumus tersebut, dapat dihitung luas minimum ayakan yang diperlukan
Q
A = --------------------------
c x E x D x G
8. 3. PABRIK PEMECAH BATU (STONE
CRUSHER PLANT).
Pada pelaksanaan proyek konstruksi diperlukan batu pecah dalam berbagai ukuran dan volume yang besar. Disamping itu perlu supply yang terus menerus a gar kontinuitas pelaksanaan pembangunan berjalan lancer tanpa terganggu karena tidak terpenuhinya supply dari pemecah batu.
Untuk memenuhi kebutuhan itu diperlukan pabrik pemecah batu (stone crusher plant) yang dapat melaksanakan pemecahan batu secara total dan kontinu pada pabrik pemecah batu doperlukan alat-alat sebagai berikut :
1.
Grizzly.
2.
Surge Bin.
3.
Belt Conveyor.
4.
Stone Crusher.
5.
Screen.
Jenis pabrik pemecah batu ini dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
1.
Portable Stone Crusher Plant.
Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher Plant).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar