Rabu, 20 April 2016

ALAT PEMECAH BATU. STONE CRUSHER.

Pada suatu pekerjaan jalan, pembuatan konstruksi beton pada rock fill dan filternya serta pekerjaan lainnya, diperlukan syarat khusus untuk gradasi butiran pengisinya. Untuk memenuhi kebutuhan butiran yang sulit diperoleh dari alam secara langsung, maka dibutuhkan alat pemecah agregat. Pemanfaatan agregat dalam proyek konstruksi sangatlah luas. Salah satunya adalah sebagai bahan da- sar pembuat beton dan campuran aspal. Selain itu juga digunakan dalam pembu atan jalan, seperti pada dasar jalan atau pada permukaan perkerasan jalan.

Agregat yang diambil dari alam dapat berupa pasir, kerikil atau batuan.
Kadang batuan dari alam berukuran besar sehingga perlu dilakukan pengolahan terhadap batuan tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Guna mendapatkan kerikil atau batuan pecah yang sesuai ukuran yang diharap kan maka diperlukan suatiu alat untuk memotong material. Alat pemecah batuan yang digunakan adalah crusher.

Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang le bih kecil sesuai dengan yang dibutuhkan. Selain memecahkan batuan, crusher ju ga memisahkan batuan hasil pemecahan dengan menggunakan saringan (screen). Dengan adanya screen maka batuan dapat dikelompokkan sesuai ukurannya.
Untuk memasukkan batuan ke dalam crusher, biasanya digunakan alat yang dise but feeder. Untuk mendistribusikan agregat hasil pemecahan dan mengantarkan kembali agregat yang belum memenuhi spesifikasi ke dalam crusher maka digu nakan conveyor dalam alur kerja crusher.

Crusher terdiri dari beberapa bagian yaitu crusher primer (primary crusher) crusher sekunder (secondary crusher) dan crusher tersier (tertiary crusher).
Setelah batuan diledakkan, batuan dimasukkan ke dalam crusher primer.
Hasil dari crusher primer dimasukkan ke dalam crusher sekunder untuk mendapat kan hasil yang diinginkan. Bila hasil crusher sekunder belum memenuhi spesifi- kasi yang ditetapkan maka batuan diolah lagi di crusher tersier dan seterusnya.

Crusher dibagi juga berdasarkan cara alat itu memecahkan batuan. Crusher yang memecahkan batuan dengan memberikan tekanan pada batuan antara lain : Jaw, gyratory dan roll crusher. Sedang impact crusher menghancurkan batuan dengan tumbukan pada kecepatan tinggi. Pada umumnya jaw crusher digunakan sebagai crusher primer, sedang crusher tipe lainnya dimanfaatkan sebagai crusher sekunder. Pengoperaasian crusher ini dapat dilihat pada Gambar 8. 1. yang meru pakan urutan pekerjaan yang dilakukan oleh crusher dalam mengolah batuan un tuk mendapatkan hasil yang diinginkan.



Pada saat batuan masuk ke dalam crusher maka terjadi reduksi ukuran batu an tersebut. Reduksi itu ditetapkan dalam ratio reduksi. Pada jaw crusher, rasio didapat dari jarak crusher di bagian atas dibagi jarak bukaan di bagian bawah.
Sedangkan pada roller crusher, rasio didapat dari ukuran batuan terbesar yang me lewati crusher dibagi ukuran bukaan crusher. Rasio reduksi dapat dilihat pada table 8. 1.

Tabel 8. 1. Jenis crusher beserta rasio reduksinya

=======================================
Tipe crusher                              Rasio reduksi
------------------------------------------------------------------ Jaw  4 : 1     -           9 : 1
Gyratory
True                                      3 : 1    -  10 : 1
------------------------------------------------------------------
Cone (standard)                        4 : 1    -    6 : 1
------------------------------------------------------------------
Roll
Single roll                        maksimum 7 : 1
Double roll                        maksimum 3 : 1
------------------------------------------------------------------
Impact                                         sampai  15 : 1
=======================================
Sumber : Peurifoy, 1996.


7.  1.       JENIS CRUSHER.

8.  1. 1.  JAW CRUSHER (PEMOTONG CAKRAM).

Alat ini berfungsi memotong batuan pada tahap pertama, yaitu mengurangi besarnya butiran untuk kemudian dipecah kembali oleh crusher lain jadi ukuran yang dibutuhkan. Konstruksi mesin ini sangat sederhana, sehingga pemakaian nya dapat ditekan seekonomis mungkin karena tenaga yang dibutuhkan relative kecil.

Bagian-bagian yang penting dari mesin ini ialah :
1.      Dua buah Jaw, fixed jaw (rahang tetap) dan moveable jaw (rahang yang bergerak).
2.      Pitman arm, bagian dua jaw ditempatkan.
3.      Exentric shaft, yaitu alat yang menggerakkan pitman arm.
4.      Toggle plate.
5.      Flywheel yaitu alat yang memutarkan exentric shaft.

Cara kerja Jaw Crusher adalah sebagai berikut :
Batu dimasukkan lewat feed opening (F) dan masuk bagian moveable jaw, yang bergerak ke depan dan belakang serta naik turun, kemudian excentris shaft


digerakkan oleh flywheel. Setelah proses tadi, batu dihancurkan oleh 2 buah jaw yang digerakkan moveable jaw. Batu yang hancur akan keluar melalui discharge opening (S). agar batuan dapat keluar sesuai lokasi yang diinginkan, maka dis- charge dapat diatur dengan menggerakkan baut penyetel adjustment.

Besar kecilnya crusher sebanding dengan lebar jaw dan feed opening.
Contoh : Jika lebar feed opening 24” dan lebar jaw 36”, maka ukuran crusher adalah : 24” x 36”

Ukuran batu yang dapat dipecahkan oleh alat ini tergantung ukuran feed opening sehingga batu tidak melompat ketika proses pemecahan, kemampuan ini juga ter gantung pada kekerasan batu. Produksi Jaw Crusher pada berbagai setting dapat dilihat pada table 8. 2.

Memecah batu yang berukuran kecil pada alat ini tidak ekonomis, juga da pat membuat bagian bawah jaw aus. Batu yang cocok dikerjakan pada alat ini ialah batu yang tak terlalu keras dan berukuran 0,8 x ukuran feed opening.

Table 8. 2. Kapasitas Jaw Crusher (ton/jam).

==============================================================
Size
Crusher
maximum
rpm       hp

25

38
Ukuran bukaan bawah Crusher (mm)
51      64       76     102     137     152

178

203
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
254x406
300
15
10
14
18







254x508
300
20
13
18
23
31






381x610
275
30

24
31
38
45





381x762
275
40

30
39
48
56





458x916
250
60

42
55
69
84
113




610x916
250
75


69
86
103
136




762x1068
200
100



113
136
181
226
272


916x1068
175
115



127
145
181
226
272


916x1220
160
125



136
158
202
249
294
339

1068x1220
150
150



149
172
226
272
318
364
408
1220x1542
120
180




200
254
309
364
408
454
1422x1832
95
250





286
345
408
468
527
===============================================================
Sumber : Peurifoy, 1996.
Keterangan : pada kolom pertama, angka pertama merupakan lebar bukaan feeder sedangkan angka kedua merupakan lebar lempengan jaw (mm).




Tabel 8. 3. Gradasi Hasil Jaw Crusher (persentase lewat)
==========================================================

Ukuran

ukuran bukaan bawah crusher (mm)

Saringan
25
38          51          64          76
102
127
--------------------------------------------------------------------------------------------------

127






85
114






77
102





85
69
89





75

76




85
66
54
70




79


64



85
73
56
46
57



78
66


51


85
69
59
46
38
44


76
62
51


38

85
66
54
46
37
31
32

72
56
46
39


25
85
59
46
37
33
26
21
19
66
46
36
31
26


16
56
39
31




13
46
33
26
22
19
16
13
10
36
26
26
18



6
26
19
16
13
11


3
16
11
10
8



1,6
9
6





=========================================================

8. 1. 2. GYRATORY CRUSHER.







crus-

Crusher ini termasuk jenis primary dan secondary, yaitu berfungsi memecah batu tahap pertama dan kedua. Istilah gyratory mengacu pada operasi alat dengan kisaran. Bagian pemecah berbentuk conus, sehingga sering dinamakan cone

her. Cone dipasang pada sumbu excentris yangberdiri tegak. Ketika cone berpu- tar akan memberikan gerakan kisaran.

Bagian crusher lain berbentuk bowl, yaitu crusher plate cekung yang berdi ri vertical. Ketika bekerja, cone berputar excentris sehingga celah antara cone dan bowl akan melebar dan menyempit, gerak inilah yang memotong batu.

Cara kerje mesin ini sama dengan jaw crusher. Perbedaannya terletak pada Cara pemberian tekanan. Tekanan pada mesin gyratory berada di samping. Jika mesin akan berfungsi sebagai pemotong tahap kedua, harus diubah settingnya de ngan menyeteladjusment. Karena cone dan bowl mwmpunyai permukaan cekung


(concave) maka hasil pemecahan kebanyakan berupa kubus yang hampir seragam Produksi gyratory crusher dapat dilihat pada table 8. 4.
Tabel 8. 4. Kapasitas Gyratory Crusher (ton/jam).
==============================================================

Bukaan
kec, as



setting (in.)

(in.)
rpm
1,5
2
2,5
3           4
5
6
7
8
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
450
31
41
47




375


85
133


350



130
210

325




310
390
300





500
630


250







900
1110

 
8   x  35
13  x  44
16  x  60
30  x  98
42  x  143
60  x  196
=============================================================

Tabel 8. 5. Kapasitas Hammer Mill (ton/jam)
=======================================================

Bukaan
kec. as



setting (in.)

(in.)
rpm
1/8
3/16
¼
3/8
½
1
1,25
---------------------------------------------------------------------------------------------

6,25  x
9
1800
2,5
3,5
5
8
10

12   x
15
1500
9
13
17
23
29
36
39
15   x
60
900
27
37
47
60
71
90
100
=======================================================

8. 1. 3. IMPACT CRUSHER (HAMMER MILL).


Keseragaman gradasi batu pecah tidak dapat dikontrol dan prodiksi rendah jika dilakukan dengan cara manual atau menggunakan palu sebagai alat pemukul. Agar lebih ekonomis, pemecahan batu dengan cara pukulan mekanis dapat dilaku kan dengan impact crusher. Prinsip kerja alat ini ialah memukul batu secara mek kanis untuk memotong tahap pertama.
Jenis impact crusher ada dua, yaitu impact breaker dan hammer mill.

Prinsip kerja kedua jenis crusher tersebut sama, hanya impact breaker mem


Punyai satu atau dua rotor dan ukurannya lebih besar dari pada hammer mill. Prinsip kerja kedua alattersebut ialah :
Alat yang dilengkapi dengan rotor tiga atau lebih row yang ujungnya terbuat dari baja keras, berputar dengan kecepatan tinggi. Batu dimasukkan ke dalam feed opening, dan batu dipukul oleh row yang berputar dalam ruang pemecahan (crus her chamber) terbuat dari plat baja (breaker plate). Batu yang dipukul berulang kali dan saling terpelanting di dalam breaker plate. Proses ini berjalan dengan cepat dan hasilnya keluar melalui discharge opening.

Row-row pada alat ini akan menjadi aus karena dipakai antara 100 -200 jam kerja. Pada jenis reversible impactor row yang aus masih dapat digunakan dgn diputar balik.

8.  1. 4. ROLL CRUSHER.


Roll crusher atau pemecah tipe silinder berfungsi memecah batu tahap akhir sebagai penyempurnaan terhadap gradasi yang diinginkan. Permukaan roll dilapi si baja keras, baik licin maupun beralur. Dengan bantuan bel roll yang dilengkapi pegas berputar. Pegas diperlukan untuk keamanan terhadap benda yang keras dan tak dapat dipecahkan, misalnya besi. Setting dilakukan dengan mengatur roll ma ju atau mundur.

Ada 3 (tiga) jenis roll crusher, ketiga rollini masing-masing mempunyai ke untungan pada tenaga tekan yang dihasilkan oleh roll yang saling berdekatan.
a.        single roll.
Seperti namanya crusher ini mempunyai sebuah roll yang berbentuk silinder dengan poros horizontal. Roll berputar diatas plat yang berfung si sebagai pelayan roll, plat dapat diatur. Ukuran crusher ditentukan oleh diameter panjang roll yang dinyatakan dalam inch.
b.        double roll.
Crusher ini mempunyai dua roll yang dipasang secara horizontal. Kedua roll berputar berlawanan arah. Crusher ini berfungsi memecah batu untuk mendapatkan agregat berukuran dibawah ¼ inci. Ukuran crusher ini ditentukan oleh dua dimemsi, yaitu diameter dan panjang roll. Jenis double crusher yang lain ialah floating crusher.
c.        triple roll.
Karakteristik dan fungsi crusher ini sama dengan double roll, hanya saja jumlah rollnya tiga.

Diameter batu yang dihancurkan dapat dihitung dengan menggunakan Rumus :




dimana,

F  0,085  x  R x S………………………………….. ( 8. 1.)


F = ukuran terbesar batu (inci). R = jari-jari roll (inci).


S = setting (inci).
Kapasitas roll crusher dapat dilihat pada table 8. 6. berikut : Tabel 8. 6. Kapasitas Roll Crusher (ton/jam).
==========================================================

Ukuran


Lebar bukaan bawah crusher (mm)

Crusher
6
13
19          25            38            51
64
--------------------------------------------------------------------------------------------------

414 x 416
13,6
27,2
36,2
49,7
77,0
104,0
127,0
610 x 416
13,6
27,2
36,2
49,7
77,0
104,0
127,0
763 x 456
13,6
27,2
40,7
59,0
86,0
113,1
140,0
763 x 559
18,1
36,2
49,7
67,9
104,0
140,0
172,0
1016 x 508
18,1
31,7
45,2
63,4
95,0
122,0
158,5
1016 x 610
18,1
36,2
54,3
77,0
113,1
149,5
190,0
1374 x 610
21,7
43,5
64,3
86,0
130,0
173,8
217,5
==========================================================
Sumber : Peurifoy, 1996.
Keterangan : pada kolom pertama, angka pertama merupakan diameter, sedangkan angka kedua merupakan ketebalan roll


8.  1. 5. PEMECAH BATU LAINNYA.


Masih banyak pemecah batu lain yang sering dijumpai di lapangan ialah :
a.        Rod Mill and Ball Mill.
Crusher ini termasuk tipe Impact untuk mendapatkan materi yang lebih halus lagi.
b.        Centrifugal Crusher.
Crusher ini menghasilkan gradasi berdiameter kurang dari 1 inci. Hasilnya berupa batu pecah yang pipih, bidang segi enam.
Bentuk ini cocok untuk beton aspal atau lapisan hotmix.


8. 2.    HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI.


8. 2. 1.  RATIO OF REDUCTION.

Yang perlu diketahui dalam pekerjaan crushing ini ialah ratio of reduction, yaitu perbandingan antara ukuran maksimum feet (F) crusher dan setting (S).
Selain itu, juga perlu diperhatikan stage of reduction, yaitu selisih antara ukuran maksimum batu asli (feeding) dan maksimum batu yang dihasilkan.




Ratio of reduction pada berbagai jenis crusher dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 8. 7. Ratio of Reduction.
=============================================
Type Crusher                   Model Kecil          Model Besar
----------------------------------------------------------------------------
Jaw Crusher                          5    -    10               6    -    14
Gyratory Crusher                  3    -     6                6    -     8
Cone Crusher                        2    -     9                5    -    15
Twin Roll Crusher(smooth) 1,5 -  3,5               1,5  -     9
Hammer Mill                          6   -    14                5   -     48
=============================================

8. 2. 2.  GRID CHART.
Grid chart digunakan pada setting, berfungsi membantu prapenentuan ukur an batu untuk menentukan kapasitas tahap pemecah kedua. Grid chart dapat dili- hat pada table hasil pemecahan grid chart.
Dari table itu dapat dilihat pada setting 1,75” hasilnya bergradasi lebih kecil atau sama dengan 5/8” ialah 35 %. Dan setting 2” hasil gradasinya dibawah 5/8 se- besar +32 % lolos. dan sisanya ke ruang dari 68 % untuk ukuran di atas 5/8, dari sini dapat diperoleh keterangan bahwa jika sutu alat pemecah bersetting 2 mempunyai kapasitas 43 ton /jam dan gradasi yang diperlukan 5/8, memerlukan pemecah kedua dengan kapasitas minimal 68 % x 43 ton/jam + 29 ton/jam.

8.  2. 3.  ALAT BANTU CRUSHER.
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai kebutuhan yang sempurna, crusher membutuhkan alat bantu yang berfungsi menyalurkan dan memisahkan hasil ber dasarkan gradasi yang berbeda-beda. Alat bantu itu berupa :

1.      FEEDER (PENGUMPAN /PENGATUR).
Yang berfungsi menyalurkan material asli ke unit crusher.
2.      SCALPING UNIT (SARANGAN KISI-KISI).
Penyaringan ini bertujuan memecah batu yang terlalu besar dan Tidak bisa masuk ke primary crusher.
3.      GRIZZLY BAR (BATANG-BATANG PEMISAH).
Alat ini diletakkan di scalping unit yang dipasang miring kea rah feet. Sehingga batu yang besar akan keluar dengan sendirinya.

8.  2. 4.  SCREEN (AYAKAN).
Ayakan berfungsi memisahkan batu hasil pecahan dan asli dalam gradasi- gradasi tertentu yang dibutuhkan, yaitu :
a.        Scalping untuk memisahkan ukuran batu di atas/bawah ukuran screen.
b.        Membawa dan mengeluarkan batu yang berukuran tertentu pada proses pemecahan.




Adapun tipe ayakan yaitu :
a.        Inclined Vibrating Screen.
b.        Improved Horizontal Screen.
c.        Revolving Screen.


8. 2. 5.  MENGHITUNG PRODUKSI AYAKAN.

Untuk menetukan produksi ayakan dapat dihitung dengan rumus :




dimana,

Q  = A x c x  E x D G.


Q  = kapasitas ayakan (ton/jam). A  = luas ayakan (ft²)
c  = kapasitas teoritis ayakan (ton/jam/ft²). D  = faktor deck.
G  = faktor ukuran agregat.


Dari rumus tersebut, dapat dihitung luas minimum ayakan yang diperlukan

Q

A  = --------------------------
c  x E x D x G



8.  3.  PABRIK PEMECAH BATU (STONE CRUSHER PLANT).

Pada pelaksanaan proyek konstruksi diperlukan batu pecah dalam berbagai ukuran dan volume yang besar. Disamping itu perlu supply yang terus menerus a gar kontinuitas pelaksanaan pembangunan berjalan lancer tanpa terganggu karena tidak terpenuhinya supply dari pemecah batu.

Untuk memenuhi kebutuhan itu diperlukan pabrik pemecah batu     (stone crusher plant) yang dapat melaksanakan pemecahan batu secara total dan kontinu pada pabrik pemecah batu doperlukan alat-alat sebagai berikut :
1.      Grizzly.
2.      Surge Bin.
3.      Belt Conveyor.
4.      Stone Crusher.
5.      Screen.

Jenis pabrik pemecah batu ini dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
1.      Portable Stone Crusher Plant.
Pabrik Pemecah Batu (Stone Crusher Plant).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar